Touring ke Klumbayan bersama UnderskY Army
Foto dari kiri Richo, Zikriel, Ali (saya), Rudy, Dirham, Verry, Etry, Ceicar, Irvan, Rio, dan Tohir |
Di saat sibuknya kegiatan kuliah di kampus IBI DARMAJAYA, tak terasa waktu yang kami tunggu-tunggu datang juga. dimana selama 2 hari (18-19 maret 2013) kampus di pakai untuk kegiatan tes SMBPTN. Kesempatan ini tak kami sia-siakan, sebelumnya kami telah merencanakan akan melakukan Hollyday bersama.
Perjalanan kami mulai dari hari senin sore (17 maret 2013) pukul 15.30 WIB. Yang mundur akibat ada teman yang sedang ada jam kuliah. Perjalanan yang panjang lebih dari waktu normal (4 jam) kami tempuh selama 6,5 jam. Karena jalan yang kami ambil salah (nyasar) sehingga waktu yang kami tempuh lebih lama. Kesalahan jalur yang kami ambil pas saat waktu sholat Maghrib. selanjutnya kami tersesat di hutan lebih dari 3 jam.
Salah satu teman di dalam rombongan menuturkan adanya Harimau liar karena rute yang kami lalui saat itu adalah jalur hutan kawasan yang sering di lalui harimau turun gunung saat menjelang malam. Rasa takut, lelah, pusing, emosi menjadi satu dalam diri kami, karena 2 motor mengalami ban bocor dan sepanjang perjalanan belum juga keluar dari hutan. Di saat menemui perkampungan (kampung Paku) langsung kami menanyakan arah tujuan kami ke desa Napal kecamatan Kumbayan Induk ternyata jarak 4 km dari kampung Paku. tanpa fikir panjang langsung kami melanjutkan perjalanan ternyata hambatan besar telah menghadang kami tanjakan curam yang sangat ekstrim dengan kemiringan lebih dari 40 derajat menguras temaga kami. tak di sangka motor salah satu rombongan kami mengalami kendala serius yang tidak bisa melanjutkan perjalanan di mana mengalami kerusakan pada prodo kopling yang tidak bisa melanjutkan perjalanan. Suasanan semakin mencekam karena malam semakin larut.
Setelah beberapa saat kemudian datang dua pemuda yang menghampiri kami. Rasa takut semakin bertambah dalam fikiran kami karena takut pemuda tersebut adalah orang-orang jahat. Dari tingkah laku yang sangat tidak wajar membantu kami hingga kami bisa melewati jalan curam tersebut. sehingga kami memutuskan untuk meminta sebagian teman dalam kelompok untuk mencari bantuan ke desa yang kami tuju. Alih-alih dari musibah tersebut ternyata dua pemuda tersebut adalah warga dari desa Napal. Tak enak dalam diri kami sebelumnya karena telah mencurigai kedua orang tersebut. Sebagai permintaan maaf kami bersama-sama memberi hadiah kepada mereka berdua karena telah menolong kami.
Setibanya di desa Napal kecamatan Klumbayan Induk langsung di sambut oleh keluarga dari salah satu teman robongan kami yang ternyata beliau adalah Mantan kepala desa Napal. Setelah itu kami di ajak makan bersama lalu istirahat.
Setelah kami beristirahat semalaman di kediaman warga desa Napal, langsung kami di ajak mandi ke sungai oleh teman kelompok kami. Nuasa kampung yang sangat kental pedesaan, dari rumah warga kampung yang masih menggunakan rumah lama (panggung), , warga yang ramah dan baik, serta nuansa asri di kampung membuat fikiran dan jiwa kami relaksasi. Kendalanya selain akses jalan yang belum baik, juga ketiadaan lampu listrik dan sinyal handphone yang belum ada. Setelah kami mandi pagi, langsung menuju keluarga dari teman kami dan ternyata kami telah disiapkan makan untuk sarapan kami.
Sehabis sarapan pagi kami berencana untuk memperbaiki motor teman kami yang rusak untuk menambal ban bocor dan memperbaiki prodo kopling. Ternyata bengkel di desa tersebut tidak bisa memperbaiki motor yang mengalami kerusakan serius. sehingga kami memutuskan untuk bermalam lagi di kampung Klumbayan Induk dan membawa motor yang rusak ke daerah yang bisa atau memungkinkan untuk memperbaikinya.
Untuk mengisi waktu selama di desa Napal lalu kami berkeliling melihat keindahan sekitar kampung. Ternyata desa Napal adalah kampung pesisir, yang ternyata tak jauh dari kampung +- 1,5 km sudah ada pantai. Keindahan pantai tersebut sangatlah luar biasa, pantai yang msih bersih, air laut yang bening, ombak yang bagus menggoda kami untuk melihatnya.
Selanjutnya kami di ajak melihat pantai daerah Batu Suluh. Keindahan pantai yang sangat menajupkan dari derai ombak, batu karangnya, pesisir yang banyak batu lautnya membuat keindahan yang tak terlupakan. Namun sayang lagi-lagi akses jalannya yang sangat buruk. Tutur salah satu warga lingkungan di pantai Batu suluh sudah bukan lagi milik warga sekitar tetapi telah di jual oleh orang lain atau orang kaya dari kota. Sangat di sayangkan ternyata pantai tersebut telah di monopoli oleh orang bukan warga sekitar. sehingga terlihat jalan yang tidak di urus dengan adanya semak-semak belukar sepanjang jalan masuk ke pantai Batu Suluh.
Setelah puas dari pantai Batu Suluh Kami berencana melanjutkan ke teluk Kiluan yang jaraknya 5 km dari Batu Suluh. Namun jalan yang kurang memungkinkan untuk di lalui oleh motor-motor rombongan kami, sehingga kami urung melanjutkan perjalanan dan kembali ke desa Napal.
Sepulang dari Batu Suluh kami tergoda akan pantai di desa Napal. Langsung tanpa fikir panjang kami bermain-main di sekitar pinggir pantai desa Napal. walau cuaca saat itu siang hari waktu 2 siang, namun terasa tidak panas. Kepenakan di fikiran kami, sara capek dari perjalan semalam terasa terbayar sudah dari menikmati keindahan pantai Napal yang tiada tara. Serasa kami sedang relaksasi inside maupun body outside kami.
Tak terasa waktu sudah menjelang sore, maka kami pulang ke kediaman keluarga pamannya Zikriel teman rombongan kami. Lalu untuk menghilangkan air lau, kami mandi kembali ke sungai. sepulang mandi di sungai kami berencana untuk mengadakan bakar ikan di dekat pantai Napal saat malam hari. Kami meminta bantuan dari pamannya Zikriel untuk mencarikan ikan laut untuk acara bakar ikan tersebut. Ternyata belum beliau pergi terlalu jauh ada nelayan yang lewan pulang dari mencari ikan. Alhamdulillah tak perlu jauh-jauh kami mencari ikan. Ternyata ikan tersebut masih segar dan besar. Kami membelinya hanya Rb.55,000 untuk 2 ikan besar dan beberapa ikan layur. Ini menurut kami ikan yang sangat murah karena dari bentuknya yang sebesar betis kaki mungkin di kota-kota di jual lebih dari Rp.50,000/biji.
Setelah membeli ikan tersebut, para ibu-ibu memasak ikan salur untuk makan sore kami dan 2 ikan sisanya yang besar-besar akan kami gunakan untuk acara bakar-bakar ikan saat malam. Menjelang malam tiba kami bersiap-siap untuk mengadakan acara bakar ikan, dibantu oleh sepupu dari teman kami Zikriel yang asli warga desa Napal. Setelah semuanya siap langsung kami menuju pantai Napal dan menyalakan api unggun. Nuansa kebersamaan yang terjalin di malam itu di rombongan kami membuat semua bahagia. Sambil menikmati derainya ombak laut dan keindahan malam tersebut tak terasa ikan yang kami bakar telah matang. Lalu kami menyiapkan daun pisang untuk meletakan nasi dan ikan bakar tersebut lalu kita santap bersama-sama. Sungguh nikmat dan enak sekali ikan bakar tersebut, sangat gurih karena masih segar dari laut. Selesai kami makan ikan bakar bersama-sama kemudian kami duduk di pinggir pantai kembali menikmati keindahan alam di malam itu.
Tak terasa malam semakin larut, kemudian kami memutuskan kembalu ke kediaman keluarga Zikriel untuk beristirahat karena keesokan harinya kami semua akan kembali ke Bandar Lampung. Sesampainya dirumah pamannya Zikriel kembalu kami bercanda ria sampai terasa mengantuk telah merasuki kami dan langsung kami beristirahat.
Esok paginya, kami langsung bersiap-siap untuk pulang. Sungguh berat hati untuk pergi dari desa Napal yang sangat indah alamnya. Namun kami harus melanjutkan rutinitas di kampus seperti biasa. Karena motornya Zikriel yang mengalami kerusakan pada prodo koplingnya, sehingga harus di tarik dengan motor lain.
Didalam perjalanan pulang, dengan mengambil jalur yang benar ternyata kendala kembali menimpa rombongan kami. Di saat melalui tanjakan yang curam, motor yang menarik motornya Zikriel mengalami kerusakan yang sama. Lalu kami berinisiatif bersama-sama mendorong kedua motor tersebut. ternyata cuaca yang semakin panas, menguras tenaga kami, keringat yang deras keluar dari tubuh kami, rasa haus yang tidak tertahan menambah derita kami dan semakin putus asa. Disaat kami beristirahat, tak di sangka ada mobil pick up lewat. Tidak berfikir panjang lalu kami memanggil mobil tersebut untuk meminta bantuan membawa motor yang rusak ke bengkel terdekat. Setelah bernegosiasi dengan supir mobil tersebut dan akhirnya sang sopir mau membantu membawa motor-motor rombongan kami yang rusak ke bengkel. Melihat perjalan yang kami lalui di saat mobil pick up membawa motor-motor yang rusak, terfikir di benak kami sampai kapan kami sampai di rumah seandainya tidak mendapat bantuan dari mobil pick up tersebut.
Liburan kali ini tak akan terlupakan, semoga lain waktu kami bisa kembali lagi desa Napal yang sangat indah.
Ini ada beberapa foto yang kami ambil dalam liburan kami ke desa Napal Kec. Klumbayan Induk Kab. Tanggamus. Check this out...!!!!!
1.
2.
Foto 1 dan 2 sebelum salah jalur, saat waktu menjelang Maghrib untuk beristirahat
Foto 3 setelah di rumah keluarga Zikriel yang mana mantan KaDes desa Napal
4.
5.
Foto 4 dan 5 di pantai Batu Suluh
6.
7.
Foto 6, 7 dan 8 keindahan pantai Napal yang kami nikmati
9.
Foto 9 baru beli ikan laut untuk acara bakar ikan di malam hari
10.
Foto 10 membuat api unggun untuk membakar ikan
Foto 11 makan bersama setelah ikan bakan matang
12.
Foto 12 menikmati pantai setelah makan ikan bakar bersama
13.
Foto 13 saat di benkel menuju arah pulang
14.
Ini foto sehabis mandi (kayaknya sih ada yang belum mandi. heheee)
INI ABU HASAN ALI MUSTHOFA YA...? kuliah dimana..?
BalasHapus